Minggu, 12 Februari 2012

Jeritan Bumi Pertiwi


Oleh: Rezky Mulyana

Indah dunia, mengharumkan langkah-langkah sang khalifah
Menikmati hamparan alam yang begitu luas
Menjadikannya suatu kesejukan bagi kami
Tapi, apa yang terjadi saat ini?
Mengapa bumi pertiwi ini menangis menjerit
Mengapa tanah kelahiran kami harus kesakitan karena ulah kami
Ya Allah,
Mengapa engkau biarkan tanah subur ini mengeluarkan air mata
Tidakkah Engkau tahu?
jiwa kami begitu teriris melihat bumi ini menangis
Ya Rabbi, apakah ini murka dari-Mu?
Tapi mengapa Engkau merenggut saudara saudari kami
Mengapa engkau mengambil jiwa-jiwa tak berdosa itu
Mengambil sang pemilik jiwa yang tak berdaya
Ya Allah, Ya Tuhan kami
Mengapa Engkau biarkan satu per satu bencana datang menimpa bumi pertiwi ini
Bagaikan lumut di musim hujan
Mengapa engkau jadikan kendaraan-kendaraan kami sebagai petaka bagi kami
Menjadikan kaca-kaca itu menyatu dengan tanah kelahiran kami
Bumi pertiwi ini kesakitan karena tusukan kaca-kaca itu
Ya Allah, mengapa air yang begitu nikmat berubah menjadi boomerang di tanah kami
Mengapa Engkau jadikan api-api itu bagai rayap yang menghanguskan bumi pertiwi ini
Ya Tuhan kami
Maafkan kami hamba-Mu yang berlumuran dosa
Jadikan bumi pertiwi ini sebagai naungan bagi kami
Izinkan kami merawat bumi ini
Ya Allah, kami tersadar akan semua yang kami lakukan
Jangan biarkan bumi pertiwi ini kembali menjerit karena ulah kami
Ya Allah, seret langkah kami membekas di tanah ini
Bersimpuh di hadapan-Mu
Hingga tetes demi tetes air mata kami jatuh
Mengharap segala ampunan dari-Mu
Ya Allah
Jadikan Bumi pertiwi ini kembali tersenyum
Karena itulah tanah kelahiran kami, Indonesia

Rabu, 11 Januari 2012

Sahabat

Roda waktu berputar tiada henti.
Kujalani kehidupan ini dengan penuh warna
Canda tawa senang tiasa menghiasiku karena kehadirannya
Dialah sahabat terbaikq..

Sahabat yang senang tiasa ada untukq
Sahabat yang mampu mengubah sedihq menjadi senyuman
sakit menjadi sehat
Aku sangat senang bisa bersahabat dengannya.

Sahabat..Makasih atas segalanya
Waktu yang kau luangkan untukq,
kisah hidup yang kau bagi untukq
Semua bisa manjadi kenangan baik untuk.q..

Minggu, 08 Januari 2012

KISAH CINTA ALIFYA

oleh : Rezky Mulyana

Alifya, gadis remaja yang berusia 16 tahun. Dia siswa SMA di salah satu SMA andalan di daerahnya. Pada saat itu, ia masih duduk di kelas XII. Dia dekat dengan salah seorang siswa teman sekolahnya yang pernah sekelas dengannya ketika mereka masih kelas X. Cowok itu bernama Verdian. Alifya kagum dengan sosok Verdian yang lembut, baik, dan sangat menghargai orang lain. Tanpa mengetahui kekaguman Alifya padanya, Verdian juga diam-diam memiliki “perasaan”kepada Alifya. Suatu hari, Verdian menyatakan perasaannya kepada Alifya, namun Alifya meminta waktu untuk menjawab.
Selasa, 18 Agustus 2009. Alifya berada di bengkel bersama dua orang temannya. Menunggu ban motor yang sedang ditambal. Mereka bercengkarama bersama. Verdian kebetulan lewat di depan bengkel. Salah teman Alifya bernama Fhira, berteriak memanggil Verdian. Verdian berbalik dan memutar arah motornya. Verdian ke arah mereka bertiga. Alifya yang saat itu lagi heboh bercerita tiba-tiba jadi diam. Dia salah tingkah. Setelah ban motor di tambal, Fhira yang punya ide gila saat itu membuat Alifya menjadi seperti orang bego’ yang tak tahu harus apa. Fhira meminta tolong kepada Verdian agar mau mengantar Alifya ke rumahnya. Verdian hanya menatap ke arah Alifya. Seolah Alifya dapat membaca pikiran Verdian, ia hanya mengangguk. Alifya pun diantar pulang ke rumahnya. Saat dijalan, tak ada satupun dari mereka yang mengeluarka sepatah kata. Setiba di rumah Alifya, dia mengajak Verdian untuk masuk, tapi Verdian menolak dengan alasan tertentu.
Tak lama, belum sempat Alifya mengganti pakain sekolahnya, Verdian menelponya. Verdian meminta jawaban tentang perasaan Alifya padanya. Mereka berbicara lumayan lama. Dan Saat itu, merekapun jadian. Alifya dan Verdian menjadi sepasang kekasih.
Hari-hari mereka lalui bersama. Meski, ada masalah yang berusaha membuat hubungan mereka jadi tidak baik, tapi Verdian selalu bersikap dewasa dan meyakinkan Alifya. Namun, ada yang Alifya yang sangat ia benci dari Verdian yaitu sikap Verdian yang protektif dengannya. Mungkin maksud Verdian baik, tapi Alifya tidak senang.
***
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa, mereka sudah kuliah. Alifya kuliah di salah satu Universitas Negri dan mengambil jurusan Keperawatan, sedangkan Verdian kuliah di universiatas berbeda dan mengambil jurusan Psikologi. Awal perkuliahan, hubungan mereka tetap lancer. Sampai suatu saat, mereka sudah jarang kontek-kontekan.
Suatu malam, Verdian ke kos Alifya. Alifya yang merasa hubungan mereka sudah berubah, dia meminjam HP Verdian dengan alasan main game. Tanpa sepengetahuan Verdian, dengan lancing Alifya membuka Inbox dan pesan terkirim Verdian. Dia menemukan sesuatu di pesan itu, yang membuat Alifya yang tadinya senang akan kedatangan Verdian menjadi berubah. Suasana hening. Sesekali Verdian berupaya membuat suasana kembali normal, tapi sikap Alifya tidak menunjukkan muka yang senang. Alifya mulai menanyakan perihal tersebut kepada Verdian dan minta maaf karena membuka pesan Verdian tanpa sepengetahuannya. Verdian menjelaskan semua kepada Alifya. Karena dikuasai rasa cemburu, Alifya tidak mempedulikan alasan Verdian.
Suatu malam, karena terbakar api cemburu Alifya mengirimi pesan Verdian. Alifya memutuskan hubungannya dengan Verdian. Kisah cinta mereka berjalan yang selama kurang lebih dua tahun, kini harus berakhir sad ending karena cemburu yang menguasai hati Alifya.
***
Alifya kembali menjalani harinya tanpa kekasih seperti 2 tahun lalu. Mereka lost-contect. Sekarang Alifya mulai menyesuaikan diri tanpa harus tergantung dengan keberadaan Verdian. Alifya menceritakan perihal hubungannya dengan Verdian ke salah satu sahabatnya yang biasa dia panggil dengan sebutan Ondel-Ondel. Alifya menceritakannya dan si Ondel-ondel ini berusaha mambantu Alifya melupakan masa lalunya dan menghibur Alifya.
Alifya sangat senang bisa bersahabat dengan si Ondel-ondel. Tapi entah kenapa, pada suatu hari, Alifya merasa kehadiran si Ondel-ondel ini mengembalikan masa lalunya dengan Verdian. Alifya berusaha meyakinka dirinya kalau Verdian dan si Ondel-ondel ini adalah dua sosok yang sangat jauh berbeda.
Suatu hari, saat Alifya mengikuti lomba yang diakan oleh kampusnya. Tak sengaja, ia bisa akrab dengan slah satu peserta lomba yang kuliah di fakultas yang berbeda dengannya. Namanya Qahfi. Mereka sangat akrab, tapi keakraban mereka mulai renggang saat Alifya tahu kalau Qahfi ini punya perasaan padanya. Saat Qahfi menanyakan alasan Alifya, ia hanya menjawab “ Ini sudah menjadi komitmenku, Saya tidak mau pacaran sebelum saya mencapai gelar “S.kep.,Ns.” , karena saya mau focus dengan kuliah.” Mendengar alasan itu, Qahfi seolah tak percaya. Ia tidak yankin, kalau ada cewek yang mampu menjalani komitmen yang demikian, sehingga membuat tantangan kepada Alifya dan dia Welcome dengan tantangan itu.
Waktu berlalu tanpa henti, detik demi detik pun berjalan begitu cepat. Hubungan Alifya dengan Si Ondel-ondel ini mulai renggang. Entah apa yang membuatnya begitu.  Dan saat pertanyaan-pertnyaan yang telah membuatnya mereka jawaban sendiri kini terjawab melalui pesan singkat dari ondel-ondel. Ternyata ia punya masalah dan ia belum siap untuk berbagi cerita dengan Alifya. Dan sekarang, hubungan mereka kembali seperti sedia kala kembali persahabantanya akrab.
*****

Sabtu, 31 Desember 2011

Malaikatku

Langit begitu sepi
tak ada kelap-kelip bintang di sana
tak ada cahaya sang rembulan,
namun mata ini tetap terpaku ke arah langit nan sepi itu

Aku hanya terdiam dengan penuh harap
berharap akan datangnya malaikatku
berharap turun menyapaku di malam gelap ini

Hati ini bagaikan teriris sembilu
Jiwa ini bagaikan melayang
raga ini yang rapuh hanya memohon penuh harap
Menanti kedatangan malaikatku.

Dia adalah Malaikat pelindungku
Dia adalah Malaikat penolongku
Dia adalah sahabatku
Sahabat sejatiku

Dialah orang yang selalu melindungiku
senantiasa membatu segala kesulitanku
dia tempatku berbagi canda dan tawa
Dia adalah sahabat terkasihku

Hati ini senantiasa meringis
dan berharap dia tahu bagaimana rapuhnya aku kehilangannya
laksana langit tak berbintang
dan aku tak tahu harus melakukan apa

Sahabatku,ku harap engkau selalu hadir dalam hati ini
berharap jiwa kita menyatu
meski dirimu berada jauh di sana

Kamis, 15 Desember 2011

Hantu Masa Lalu

Malam ini terasa berbeda dari malam sebelumnya. Pikiran yang antah beranta membuatku tak tahu apa yang harus aku kerjakan. Aku memutuskan untuk berbaring di atas sebuah kasur yang lusuh di dalam sebuah kamar kos yang hanya berukuran 3x4 meter. Sambil mentap langit-langit kamar, aku memutar memori masa lalu. Tanpa menyadari air mataku tumpah ruah membasahi bantalku.
Mengingat seseorang yang pernah mengisi ruang kosong di hatiku, hati ini seperti teriris sembilu. Sosok yang dulu pernah kukagumi, kusayangi, dan kuhargai telah pergi bersama mimpinya. Aku telah mengusirnya dari kehidupanku dengan alasan yang tak masuk akal. Penyesalan mulai muncul. Aku meraih HP yang berada di sisi kananku dan mengetik pesan
Ass.. Maaf atas smua salah yang pernah ku buat, maaf slama ini aku selalu merepotkanmu. Smoga ikhlas memaafkanku.” #send
Menuggu HP ku berbunyi dan berharap ada balasan darinya. Karena menunggu terlalu lama, akupun tertidur. Dalam tidurku, aku memimpikannya. “Aku melihatnya dalam kondisi yang berbeda saat terakhir kali kami bertemu. Dia sangat kurus, memakai anting,kalung,dan mengisap sebatang rokok. Aku hanya ternganga melihatnya, dia semakin mendekat, seketika aku pun ingin berlari namun tanganku tertahan olehnya. Aku hanya bisa menangis,menangis dan berusaha melepaskan tanganku. Tapi genggamannya terlalu kuat. Aku hanya pasrah, mendengarkannya berbicara. Aku hanya bisa terdiam tanpa mengucapkan sekata patah pun padanya.”
Tiba-tiba aku terbangun. Aku mengambil segelas air untuk melegakan rasa lelahku yang seperti habis dikejar hantu. Aku ingin nge-cek apakah ada balasan smsnya atau tidak, sebelum aku menyimpan HP, aku melihat  jam.  Ternyata sudah pukul 03.15. Aku bersegera mengambil air wudhu, lalu shalat lail. Sehabis shalat, aku menenangkan perasaanku dengan membaca ayat suci Al-Qur’an. Setelah selesai, aku kembali ke tempat tidurku. Bersandar dan kembali mengingat mimpi itu. Aku hanya berfikir kalau itu hanyalah hantu yang berusaha menggangguku istrahat.
Seusai shalat subuh, aku ingin melanjutkan tidurku. Entah kenapa, aku memimpikan hal yang sama. Itu membuat hatiku berdenyut lebih kencang. Pukul 08.50, aku pun berangkat ke kampus, namun hati dan pikiranku entah ada dimana. Aku hanya berjalan tanpa peduli apa yang terjadi disekelilingku. Setibanya di kampus, aku hanya duduk menetap bangku-bangku yang masih belum terisi, padahal kuliah dimulai pukul 09.15. Tanganku meraih remot AC dan menyalakannya, aku melihat ada sosok hitam di depanku, ini mungkin ilusi yang terlalu tinggi.
Aku mengotak atik HP.ku dan mengirim pesan ke salah no,yang ada di kontakku. Dia adalah sahabatku. Aku menceritakan apa yang saya alami. Pada saat kuliah dimulai, aku tidak focuss dengan kuliah karena mimpiku yang sangat buruk yang merusak hariku dan mengganggu pikiranku.
          Malam harinya, salah satu temanku datang dan dia juga sahabat dari kepingan masa laluku. Aku menceritakan mimpiku padanya. Saya salut dengan nasehatnya dan membuat saya juga berfikir positif tentang mimpi yang aku anggap buruk. Aku menceritakan semua apa yang kurasakan padanya. Aku memutuskan untuk kembali mengiriminya pesan, meskipun pesan-pesanku sebelumnya tak ada yang dia respon. Aku tetap mencoba berfikir positif dan melawan pikiran-pikiran negative itu muncul.
***
Setelah hari yang berat itu kulalui, aku berusaha menggunakan setiap waktu kosongku dengan berdiskusi dengan teman-temanku. Kami mengisi semua waktu dengan kegiatan yang bermanfaat untuk meraih mimpi kami, menjadi seorang Researcher.
Kami pun berusaha sedapat mungkin untuk mewujudkan mimpi itu , kami telah menghasilkan dua karya. Namun, apa yang telah merasuki pikiranku, saat kami free melakukan pertemuan ingatanku tentangnya kembali hadir. Hingga suatu malam, saya kembali memimpikannya. Dalam mimpi itu, saya melihatnya. Dia tersenyum dan memanggilku untuk datang kepadanya. Tapi saya bingung, saya melihat ada 3 rumah yang bersambung dan hanya ada 1 rumah yang pintunya terbuka. Dia menunjukkanku jalan untuk ke tempatnya. Namun, ketika aku berfikir untuk ke sana, entah apa yang membuatku kembali dan memutar arah, saya tidak jadi menemuinya. Saat terbangun, aku hanya mencari no.nya yang ada di kontakku. Aku langsung menghapus no. itu, dan semenjak saat itu aku berjanji pada diri sendiri, aku tidak akan pernah lagi menghubunginya. Karena aku yakin dengan mimpiku, itu adalah petunjuk dari Allah untukku yang menunjukkan kalau aku harus menjauh darinya.
Hari-hari pun berjalan kembali normal tanpa beban memori tentang dirinya. Perasaanku kepadanya yang selama 6 bulan sulit untuk kuhapus, sekarang mulai hilang meski perlahan. Aku terasa bebas dengan ikatan masa laluku yang telah lama menjadi hantu dalam hidupku, yang membuat dan menguras segala energiku. Namun, ada hal yang membuatku sulit untuk menghilangkannya seutuhnya dari kehidupanku. Aku banyak berutang budi dengannya, aku telah merepotkannya hampir 4 tahun dan sangat tidak manusiawi jika aku akan menghapus semua itu. Aku berharap, suatu saat nanti saat aku berhasil dan sukses, aku sangat berharap bisa bertemu denganya meski itu cuma sekali. Aku hanya ingin mengucapkan banyak terima kasih atas bentuannya dan aku ingin membalas budi baiknya meskipun itu tak sebanding dengan apa yang dia lakukan untukku. Terima kasih Hantu masa laluku, terimah kasih atas kepergianmu dari kehidupanku dan terima kasih telah mengajarkanku kesabaran, kukuatan dan kepercayaan.
****